Jumat, 11 September 2009

Kisah seorang Ibu

Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari surabaya sedang bepergian naik pesawat ke jakarta. Disampingnya duduk seorang Ibu yang sudah berumur. Si pemuda menyapa dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan, "Ibu ada acara apa pergi ke Jakarta?" tanya si pemuda. "Oh... saya mau ke Jakarta terus "connecting flight" ke Singapore nengokin anak saya yang kedua,"jawab ibu itu. "Wouw, hebat sekali putra Ibu"pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya," kalau saya tidak salah, anak yang di singapore tadi putra ke 2 ya Bu? Bagaimana dengan kakak kakak adik nya?". " Oh, ya tentu", si ibu lanjut bercerita", anak saya yang ke 3 dokter di malang, yang ke 4 kerja d perkebunan di lampung, yang ke 5 jadi arsitek di jakarta, yang ke 6 jadi kepala cabang bank di purwokerto, yang ke 7 jadi dosen di semarang."

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ketujuh. "Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?" Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab,"anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar".

Pemuda itu segera menyahut,"maaf ya bu .... kalau ibu agak kecewa ya dengan anak pertama ibu, adik adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaanya sedang dia menjadi petani?"

Apakah kamu mau tahu jawabannya?


Dengan tersenyum ibu itu menjawab,"Ooo,... tidak begitu nak ... Justru saya sangat bangga dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik adiknya dari hasil dia bertani".


source : infomaru 2009

Kamis, 10 September 2009

dengan nama Tuhan

Dengan nama Tuhan yg MAHA SEGALA GALANYA.

Dialah pemilik segala sesuatu, di langit dan dibumi, yg tampak dan tersembunyi.

Tak ada Tuhan selain Dia.

Yang selalu memberikan apa yang aku butuhkan. Yang memanjakanku dengan segala permintaanku. Yang menjadikanku sebagai manusia yang merasa palìng disayang olehNYA.

Apakah anda juga merasakan hal serupa?

atau malah sebaliknya?

MAKA NIKMAT TUHANMU YG MANA LAGI YG KAMU DUSTAKAN?